Izinkan aku bercerita saat ini.
Pelampiasan dari segala ketakutan dan kecurigaan.
Aku menegaskan kepada sahabatku, bahwa antara aku dan kamu bukan masalah hati, tapi masalah mimpi.
Tapi apa kamu peduli dan mengerti?
Apa kamu akan memasang telinga dan mendengar?
Selama ini, di setiap hal yang aku lakukan, terselip rasa terima kasihku untukmu.
Tak dapatkah hanya sekadar menerimanya?
Kalau kata sahabatku, "Berterima kasih yang dijadikan sebagai formalitas dari sopan santun."
Ya, begitulah yang ku tangkap.
Terima kasih.
Untuk selalu menjadi nyawa bagi setiap tulisan-tulisanku.
Untuk bersedia menghidupkan segala aspeknya.
Terimakasih, wahai penyejuk hati :)
-d-