Dear, blogger.
Tahu sekarang aku lagi di mana?
Lagi di Asrama Putri UPI.
Tempat paling cozy seantero UPI.
Kalau sudah di sini, bikin gak mau pulang ke kosan.
Pertama, karena di sini ramai.
Kedua, karena yang meramaikan adalah teman-temanku sendiri, hehe.
Ya, teman-teman yang biasa aku ceritakan.
Yang dari Kepulauan Riau.
Bisa dibilang setengah dari kehidupan kuliahku, aku habiskan di asrama.
Apalagi dulu kami suka naik ke atapnya setiap kali selesai ujian untuk melepas penat, hehe.
Sekali waktu aku berbincang dengan salah satu sahabatku, Fitri.
Dia bilang, kalau orang melayu, teman-teman kami itu, punya pesona yang bisa bikin siapapun yang sudah mengenal mereka nggak bisa lepas.
Dan aku langsung menyetujuinya.
Karena aku berpendapat mereka memang bisa membuat orang yang sudah mengenal mereka begitu nyaman.
Mereka sangat easy going dan pandai bersikap seolah tanpa beban.
Saat aku menceritakan percakapan kami pada salah seorang teman melayuku itu, dia langsung tertawa dan punya pemikiran lain.
Kalau menurut dia dengan sudut pandang orang melayu, dia berkata kira-kira seperti ini,
"Kami tu pandai berbual, Din. Makanya orang-orang bisa langsung pada nyambung sama kami."
Aku merespon, "Ah, iya ya?"
Karena memang benar adanya, setelah aku pikir-pikir, hehe.
Yap, hanya itu yang ingin aku ceritakan buat hari ini :D
-d-
Bismillahirrohmanirrohiim
Bismillahirrohmaanirrohiim
Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?
Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?
Rabu, 20 Mei 2015
Senin, 18 Mei 2015
Izinkan Aku Menyayangimu :')
Andai kau ijinkan
Walau sekejap memandang
Kubuktikan padamu
Aku memiliki rasa
Cinta yang ku pendam
Tak sempat aku nyatakan
Karena kau telah memilih
Menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Ijinkan aku menyayangimu
Sayangku,
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku,
Dengarkanlah isi hatiku
Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap menyayangimu
Aku sayang padamu
Ijinkan aku membuktikan
Dedicated to : dia yang masih dirahasiakan Allah sebagai hadiah terindah, hehe :D
Walau sekejap memandang
Kubuktikan padamu
Aku memiliki rasa
Cinta yang ku pendam
Tak sempat aku nyatakan
Karena kau telah memilih
Menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Ijinkan aku menyayangimu
Sayangku,
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku,
Dengarkanlah isi hatiku
Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap menyayangimu
Aku sayang padamu
Ijinkan aku membuktikan
Dedicated to : dia yang masih dirahasiakan Allah sebagai hadiah terindah, hehe :D
Selasa, 12 Mei 2015
Reset
*ambil satu langkah mundur* "Dengarkan baik-baik. Aku tidak sama seperti aku saat masih kecil. Kita dewasa dengan cepat sekarang dan banyak yang telah berubah. Tidak ada lagi yang bisa kamu lakukan untukku."
*ambil satu langkah maju* "Jika hatimu mengambil satu langkah mundur, maka hatiku akan mengambil satu langkah maju. Tidak apa. Kita dewasa dengan cepat sekarang dan banyak yang telah berubah. Jadi apa? Memangnya kenapa?"
Aku pernah bilang padanya, "We have already grown up, ya, Gus?"
"Maksudnya?"
"Ya gapapa. Aku merasa kita sudah dewasa saja."
Memang betul.
Perkenalanku dengannya dimulai dari saat umur kita 12 tahun.
Sekarang? Umur kami sama-sama 22 tahun.
10 tahun berlalu dan memang banyak yang telah berubah.
Apa yang telah kami lalui, apa yang telah menghampiri kami, semua terlewati hingga detik ini.
Mengingatkanku betapa ajaib hidup ini, membuatku bahagia karena dia telah lahir di dunia dan ada di antara milyaran manusia, sampai-sampai aku bisa dengan radarku menemukannya.
*loh kok perahu kertas banget?* hehe.
Daaan, ke mana kisah kami akan berlanjut?
Aku hanya bisa pasrah.
Seperti perahu kertas yang entah mengalir ke mana :D
Yang penting silaturahmi kami harus selalu tetap terjaga :D
-d-
*ambil satu langkah maju* "Jika hatimu mengambil satu langkah mundur, maka hatiku akan mengambil satu langkah maju. Tidak apa. Kita dewasa dengan cepat sekarang dan banyak yang telah berubah. Jadi apa? Memangnya kenapa?"
Aku pernah bilang padanya, "We have already grown up, ya, Gus?"
"Maksudnya?"
"Ya gapapa. Aku merasa kita sudah dewasa saja."
Memang betul.
Perkenalanku dengannya dimulai dari saat umur kita 12 tahun.
Sekarang? Umur kami sama-sama 22 tahun.
10 tahun berlalu dan memang banyak yang telah berubah.
Apa yang telah kami lalui, apa yang telah menghampiri kami, semua terlewati hingga detik ini.
Mengingatkanku betapa ajaib hidup ini, membuatku bahagia karena dia telah lahir di dunia dan ada di antara milyaran manusia, sampai-sampai aku bisa dengan radarku menemukannya.
*loh kok perahu kertas banget?* hehe.
Daaan, ke mana kisah kami akan berlanjut?
Aku hanya bisa pasrah.
Seperti perahu kertas yang entah mengalir ke mana :D
Yang penting silaturahmi kami harus selalu tetap terjaga :D
-d-
Dear, blogger
Dear, blogger.
Hari ini aku akan membawakanmu kisah mengenai hatiku.
Seperti layaknya setiap hati mengharap bahagia, hatiku pun seperti itu, hehe.
Tapi nggak semua cerita tentang hati pasti berurusan dengan cinta, kan?
Kamu tahu, blogger?
Aku suka banget sama suasana sekolah.
Sampai-sampai aku berharap akan kembali ke tempat itu.
Tentu saja aku tidak mungkin mengulang masa-masa saat aku duduk di bangku sekolah dulu.
Aku akan kembali menjadi seorang pendidik di sana, seorang guru.
Guru yang memahami semua yang siswa katakan, bahkan yang tidak terungkap.
Guru yang mengetahui apakah mereka berbohong atau tidak, hal semacam itulah pokoknya, hehe.
Tapi seperti yang sudah aku perlajari dan amati, seorang guru pasti akan terikat dengan sistem.
Baik itu sistem sekolah, sistem pendidikan di Indonesia sendiri, dan sistem lainnya.
Lucunya, ketika kita keluar dari suatu sistem, sistem lainnya akan muncul dan mau tak mau kita akan kembali memasuki sebuah sistem baru lagi, dan terus seperti itu bagai sebuah siklus.
Dalam hidup kita memang tak pernah akan lepas dari aturan sih, hehe.
Kalau tidak ada aturan, nanti kita jadi barbar :D
Oh iya, aku semakin ingin cepat lulus dan berkecimpung di dunia pendidikan karena drama School 2015 yang aku nobatkan sebagai the best drama versi Dina setelah The Moon That Embraces The Sun, Innocent Man, My Lovely Girl, Fated to Love You, dan Healer.
Tenang saja, kalau sudah selesai pasti di review kok seperti yang lainnya.
Sekarang masih on going dramanya :D
Yap, inilah kisah mengenai perjalanan hatiku, blogger :D
-d-
Hari ini aku akan membawakanmu kisah mengenai hatiku.
Seperti layaknya setiap hati mengharap bahagia, hatiku pun seperti itu, hehe.
Tapi nggak semua cerita tentang hati pasti berurusan dengan cinta, kan?
Kamu tahu, blogger?
Aku suka banget sama suasana sekolah.
Sampai-sampai aku berharap akan kembali ke tempat itu.
Tentu saja aku tidak mungkin mengulang masa-masa saat aku duduk di bangku sekolah dulu.
Aku akan kembali menjadi seorang pendidik di sana, seorang guru.
Guru yang memahami semua yang siswa katakan, bahkan yang tidak terungkap.
Guru yang mengetahui apakah mereka berbohong atau tidak, hal semacam itulah pokoknya, hehe.
Tapi seperti yang sudah aku perlajari dan amati, seorang guru pasti akan terikat dengan sistem.
Baik itu sistem sekolah, sistem pendidikan di Indonesia sendiri, dan sistem lainnya.
Lucunya, ketika kita keluar dari suatu sistem, sistem lainnya akan muncul dan mau tak mau kita akan kembali memasuki sebuah sistem baru lagi, dan terus seperti itu bagai sebuah siklus.
Dalam hidup kita memang tak pernah akan lepas dari aturan sih, hehe.
Kalau tidak ada aturan, nanti kita jadi barbar :D
Oh iya, aku semakin ingin cepat lulus dan berkecimpung di dunia pendidikan karena drama School 2015 yang aku nobatkan sebagai the best drama versi Dina setelah The Moon That Embraces The Sun, Innocent Man, My Lovely Girl, Fated to Love You, dan Healer.
Tenang saja, kalau sudah selesai pasti di review kok seperti yang lainnya.
Sekarang masih on going dramanya :D
Yap, inilah kisah mengenai perjalanan hatiku, blogger :D
-d-
My Lovely Girl
Awalnya, yang membuatku sangat tertarik dengan drama My Lovely Girl karena pemainnya.
Rain dan Krystal, atau nama koreanya adalah Jung Ji Hoon dan Jung Soo Jung.
Kita lihat yaaa ;)
Jung Ji Hoon (25 Juni 1982)
Jung Soo Jung (24 Oktober 1994)
Di poster dramanya, kedua orang ini terlihat sangat imut dengan gitar hadir di tengah-tengah mereka.
Aku jadi mulai menebak-nebak peran apa, bagaimana alur ceritanya, yang akan dimainkan mereka.
Oke, aku mulai saja ceritanya ya?
Kisah ini berawal dari Lee Hyeon Wook (Jung Ji Hoon), seorang pencipta lagu, yang berpacaran dengan Yoon So Eun, juga seorang musisi indi.
Sampai suatu hari, Hyeon Wook mendapat skandal beriringan dengan rilisnya lagu ciptaannya.
Tetapi justru karena skandal itu, lagu tersebut jadi laku.
Yoon So Eun dan Lee Hyeon Wook terlibat pertengkaran hebat saat mereka sedang dalam perjalanan menemui Ayah Hyeon Wook yang sangat membenci So Eun.
Dan saat itu terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa So Eun.
Tiga tahun Hyeon Wook mengasingkan diri dengan penghasilan dari lagunya yang sudah laku terjual.
Suatu malam, ponsel So Eun yang masih berfungsi berdering.
Hyeon Wook tidak tahu siapa sang penelepon karena layarnya sudah retak.
Saat diangkat, terdengar suara parau yang menyejukkan.
“Kakak, ini aku. Aku datang ke sungai Han. Di sini banyak sekali orang pacaran, pesta keluarga. Ramai sekali. Tapi aku malah sendirian.”
Dari situ, Lee Hyeon Wook langsung pergi ke Seoul, mencari bantuan untuk menemukan Yoon Se Na (Jung Soo Jung), yang notabene adalah adiknya Yoon So Eun.
Pertemuan mereka sungguh tidak terduga.
Hal yang dicari-cari oleh Hyeon Wook, ternyata sedang berdiri tegap di hadapannya.
Sejak itu, Lee Hyeon Wook berubah menjadi pria yang selalu ada untuk Yoon Se Na.
Mendukung impian Yoon Se Na, menciptakan lagu seperti dirinya, mulai dari bantuan materi, fasilitas, bahkan mendatangkan inspirasi bagi Yoon Se Na.
Dan ya, kebersamaan mereka membuat keduanya jatuh cinta, terutama Yoon Se Na.
Saat Hyeon Wook sadar tidak seharusnya ia memiliki perasaan untuk Yoon Se Na, gadis itu justru semakin gigih merenggut cintanya.
Lee Hyeon Wook pun tidak tahan dan meyakinkan diri kalau dia juga berhak untuk bahagia dan memulai hidup baru dengan Yoon Se Na.
Yang tidak Hyeon Wook pikirkan adalah saat Yoon Se Na tahu kalau dirinya adalah mantan pacar Yoon So Eun, kakak kandungnya.
Bagaimana reaksi Yoon Se Na? Bagaimana kelanjutan kisah cinta dengan perbedaan umur 12 tahun ini?
Yuk mari ditonton saja dramanya, hanya 16 episode.
Yang menjadi nilai lebih dari drama ini di mataku, ceritanya dikemas dengan sangat simpel, bisa diikuti oleh semua kalangan, tetapi ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap kisah yang bergulir, terutama pelajaran mengenai berjuang hidup dan kerja keras.
So, what are you waiting for? :D
-d-
Rain dan Krystal, atau nama koreanya adalah Jung Ji Hoon dan Jung Soo Jung.
Kita lihat yaaa ;)
Jung Ji Hoon (25 Juni 1982)
Jung Soo Jung (24 Oktober 1994)
Di poster dramanya, kedua orang ini terlihat sangat imut dengan gitar hadir di tengah-tengah mereka.
Aku jadi mulai menebak-nebak peran apa, bagaimana alur ceritanya, yang akan dimainkan mereka.
Oke, aku mulai saja ceritanya ya?
Kisah ini berawal dari Lee Hyeon Wook (Jung Ji Hoon), seorang pencipta lagu, yang berpacaran dengan Yoon So Eun, juga seorang musisi indi.
Sampai suatu hari, Hyeon Wook mendapat skandal beriringan dengan rilisnya lagu ciptaannya.
Tetapi justru karena skandal itu, lagu tersebut jadi laku.
Yoon So Eun dan Lee Hyeon Wook terlibat pertengkaran hebat saat mereka sedang dalam perjalanan menemui Ayah Hyeon Wook yang sangat membenci So Eun.
Dan saat itu terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa So Eun.
Tiga tahun Hyeon Wook mengasingkan diri dengan penghasilan dari lagunya yang sudah laku terjual.
Suatu malam, ponsel So Eun yang masih berfungsi berdering.
Hyeon Wook tidak tahu siapa sang penelepon karena layarnya sudah retak.
Saat diangkat, terdengar suara parau yang menyejukkan.
“Kakak, ini aku. Aku datang ke sungai Han. Di sini banyak sekali orang pacaran, pesta keluarga. Ramai sekali. Tapi aku malah sendirian.”
Dari situ, Lee Hyeon Wook langsung pergi ke Seoul, mencari bantuan untuk menemukan Yoon Se Na (Jung Soo Jung), yang notabene adalah adiknya Yoon So Eun.
Pertemuan mereka sungguh tidak terduga.
Hal yang dicari-cari oleh Hyeon Wook, ternyata sedang berdiri tegap di hadapannya.
Sejak itu, Lee Hyeon Wook berubah menjadi pria yang selalu ada untuk Yoon Se Na.
Mendukung impian Yoon Se Na, menciptakan lagu seperti dirinya, mulai dari bantuan materi, fasilitas, bahkan mendatangkan inspirasi bagi Yoon Se Na.
Dan ya, kebersamaan mereka membuat keduanya jatuh cinta, terutama Yoon Se Na.
Saat Hyeon Wook sadar tidak seharusnya ia memiliki perasaan untuk Yoon Se Na, gadis itu justru semakin gigih merenggut cintanya.
Lee Hyeon Wook pun tidak tahan dan meyakinkan diri kalau dia juga berhak untuk bahagia dan memulai hidup baru dengan Yoon Se Na.
Yang tidak Hyeon Wook pikirkan adalah saat Yoon Se Na tahu kalau dirinya adalah mantan pacar Yoon So Eun, kakak kandungnya.
Bagaimana reaksi Yoon Se Na? Bagaimana kelanjutan kisah cinta dengan perbedaan umur 12 tahun ini?
Yuk mari ditonton saja dramanya, hanya 16 episode.
Yang menjadi nilai lebih dari drama ini di mataku, ceritanya dikemas dengan sangat simpel, bisa diikuti oleh semua kalangan, tetapi ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap kisah yang bergulir, terutama pelajaran mengenai berjuang hidup dan kerja keras.
So, what are you waiting for? :D
-d-
Label:
Dina Best Drama
Selasa, 05 Mei 2015
Innocent Man
Perkenalkan dulu yaaa para pemainnya.
Ada Song Joong Ki sebagai Kang Ma Roo.
Ada Moon Chae Won sebagai Seo Eun Gi.
Berbeda dengan The Moon that Embraces The Sun yang berlatar kerajaan, kalau Innocent Man di sini berlatar perusahaan.
Aku orang yang suka menebak-nebak, misalnya apa yang akan terjadi pada scene berikutnya, atau hal apa yang akan diucapkan si lawan bicara, dan biasanya tebakanku tak pernah meleset.
Yang menarik dari drama ini, tebakanku selalu meleset.
Itulah sebabnya kenapa drama ini menjadi the second best drama versi aku, hehe.
Singkat cerita, Kang Ma Roo (Song Joong Ki) adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sangat mencintai pacar-lima-tahun-lebih-tuanya, Han Jae Hee (Park Se Yeon).
Han Jae Hee adalah seorang reporter yang suka meliput kasus, termasuk kasus perusahaan Taesan Grup yang menjebaknya dalam kasus pembunuhan.
Kang Ma Roo akhirnya rela menggantikan Han Jae Hee sebagai tersangka, ia rela melepaskan perkuliahan kedokterannya.
Sebagai balasan, Han Jae Hee dinikahi oleh direktur Taesan Grup yang memiliki putri bernama Seo Eun Gi (Moon Chae Won).
Keluar dari penjara, Kang Ma Roo menjadi sosok yang barbar, berubah dari sosok yang lembut penuh cinta dan kasih sayang menjadi sosok yang keras.
Pertemuan Seo Eun Gi dan Kang Ma Roo terjadi di pesawat dari Jepang menuju Korea.
Seo Eun Gi yang mengidap penyakit paru-paru jatuh pingsan di pelukan Kang Ma Roo yang notabene adalah mantan mahasiswa kedokteran.
Karena tidak ada dokter di pesawat, maka Kang Ma Roo yang mengambil tindakan.
Saat itulah Kang Ma Roo mengetahui bahwa Han Jae Hee sudah menikah, mengkhianatinya setelah segala pengorbanan yang telah dia lakukan untuk wanita itu.
Pertemuan kedua Kang Ma Roo dengan Seo Eun Gi, saat mereka kebut-kebutan motor.
Unik memang karena hobi Seo Eun Gi kalau lagi stres adalah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sambil membawa boneka barbie pemberian mendiang ibunya.
Di sana Seo Eun Gi hampir masuk ke jurang, dan Kang Ma Roo menolongnya.
Setelah pertemuan itu, Seo Eun Gi menemui Kang Ma Roo.
Saat itu Kang Ma Roo menyadari bahwa karakter Seo Eun Gi sangat khas, sangat tidak biasa dan tidak seperti wanita kebanyakan, cenderung kasar dan sama seperti dirinya, keras.
Di saat yang sama pun Seo Eun Gi semakin tertarik untuk mengenal Kang Ma Roo lebih jauh, bahkan dia bilang ke ayahnya kalau Kang Ma Roo adalah kekasihnya.
Kang Ma Roo mulai banyak membantu Seo Eun Gi dalam banyak hal, termasuk saat Seo Eun Gi mendapat masalah besar karena resort kesayangannya di Jepang akan dijual untuk proyek baru perusahaan.
Kang Ma Roo ikut turun tangan untuk membantu Seo Eun Gi mencari jalan keluar.
Seo Eun Gi mulai tergugah hatinya atas segala kebaikan Kang Ma Roo.
Yang tidak Seo Eun Gi tahu, Kang Ma Roo melakukan itu semua murni karena Han Jae Hee, murni untuk menentang segala perbuatannya yang berniat menjatuhkan Seo Eun Gi.
Kang Ma Roo memanfaatkan Seo Eun Gi untuk menentang Han Jae Hee.
Itu pada awalnya, hingga saat Seo Eun Gi mengungkapkan perasaannya pada Kang Ma Roo dengan sangat tulus, Kang Ma Roo mulai merasa dia tidak dapat kehilangan wanita ini.
Segalanya berjalan lancar sampai akhirnya Seo Eun Gi tahu bahwa Kang Ma Roo adalah mantan pacar ibu tirinya.
Ditambah dengan berita meninggalnya ayahnya, Seo Eun Gi jadi hilang kendali.
Ia benar-benar frustasi, marah, tidak tahu apa yang harus dilakukannya atas segala pengkhianatan dari ketulusannya, Seo Eun Gi mengalami kecelakaan mobil dan dinyatakan hilang.
Satu tahun berselang, Kang Ma Roo menemukan sosok Seo Eun Gi yang terlihat linglung sedang mencari dirinya.
Jelas Kang Ma Roo terkejut karena Seo Eun Gi tidak mengenali dirinya.
Ya, Seo Eun Gi kehilangan ingatan, mengalami kerusakan pada otak dan syarafnya.
Membuatnya menjadi seperti anak kecil, tidak dapat membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang baik mana yang jahat, membuat dirinya dalam situasi yang berbahaya.
Maka dari itu Kang Ma Roo menjaganya dari apa pun dan siapa pun, termasuk Han Jae Hee yang ingin mengambil alih perusahaan karena seharusnya diwariskan pada Seo Eun Gi.
Dengan bantuan Kang Ma Roo, Seo Eun Gi berpura-pura menjadi gadis normal dan sehat.
Ia menjalankan tugasnya di perusahaan dengan Kang Ma Roo di belakangnya.
Di satu sisi, Kang Ma Roo ingin Seo Eun Gi cepat menemukan kembali ingatannya.
Di sisi lain, ia takut kalau Seo Eun Gi mengingat kembali apa yang hilang dari memorinya, karena situasi hubungan mereka sebelum Seo Eun Gi kecelakaan sangat buruk.
Yap, itulah garis besar inti cerita dari Innocent Man.
Banyak juga quotes yang aku suka dari drama ini.
Yang paling membuatku terperangah?
Ketika Seo Eun Gi memasak buat Kang Ma Roo dan tiba-tiba Kang Ma Roo memeluknya dari belakang.
So Eun Gi merasakan ketakutan di sana. Sambil mengaduk spatula ia berkata, “Ma Roo, aku takut.”
“Takut apa?”
“Aku takut kamu bosan padaku, karena aku menyusahkanmu, kamu akan pergi dan melarikan diri dariku.”
Kang Ma Roo hanya menanggapi dengan tertawa kecil, menganggap ketakutan Seo Eun Gi ini tidak beralasan. “Itu tidak akan pernah terjadi,” ucap Kang Ma Roo.
“Kita tidak pernah tahu hati seseorang.”
Awalnya aku berpikir Seo Eun Gi ada benarnya. Siapa juga yang bisa membaca isi hati seseorang? Hingga detik berikutnya Kang Ma Roo berkata,
“Aku yang paling tahu hatiku,”
Nah, di sini aku bengong, menganggap pernyataan Kang Ma Roo juga benar dan menjadi satu-satunya solusi atas keresahan Seo Eun Gi.
“Aku tidak akan pernah bosan padamu. Kamu tidak pernah menyusahkan aku. Dan aku tidak akan pernah melarikan diri darimu.”
Yah, itu hanya salah satu scene yang paling aku suka.
Masih banyak scene lainnya yang mengobrak-abrik emosi karena tingkah Han Jae Hee yang semakin menjadi-jadi, hehe.
So, do you find any reason to not watch this drama?
I guess no and never ^^
Happy watching.
-d-
Gambar untuk Innocent Man
Ada Song Joong Ki sebagai Kang Ma Roo.
Ada Moon Chae Won sebagai Seo Eun Gi.
Berbeda dengan The Moon that Embraces The Sun yang berlatar kerajaan, kalau Innocent Man di sini berlatar perusahaan.
Aku orang yang suka menebak-nebak, misalnya apa yang akan terjadi pada scene berikutnya, atau hal apa yang akan diucapkan si lawan bicara, dan biasanya tebakanku tak pernah meleset.
Yang menarik dari drama ini, tebakanku selalu meleset.
Itulah sebabnya kenapa drama ini menjadi the second best drama versi aku, hehe.
Singkat cerita, Kang Ma Roo (Song Joong Ki) adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sangat mencintai pacar-lima-tahun-lebih-tuanya, Han Jae Hee (Park Se Yeon).
Han Jae Hee adalah seorang reporter yang suka meliput kasus, termasuk kasus perusahaan Taesan Grup yang menjebaknya dalam kasus pembunuhan.
Kang Ma Roo akhirnya rela menggantikan Han Jae Hee sebagai tersangka, ia rela melepaskan perkuliahan kedokterannya.
Sebagai balasan, Han Jae Hee dinikahi oleh direktur Taesan Grup yang memiliki putri bernama Seo Eun Gi (Moon Chae Won).
Keluar dari penjara, Kang Ma Roo menjadi sosok yang barbar, berubah dari sosok yang lembut penuh cinta dan kasih sayang menjadi sosok yang keras.
Pertemuan Seo Eun Gi dan Kang Ma Roo terjadi di pesawat dari Jepang menuju Korea.
Seo Eun Gi yang mengidap penyakit paru-paru jatuh pingsan di pelukan Kang Ma Roo yang notabene adalah mantan mahasiswa kedokteran.
Karena tidak ada dokter di pesawat, maka Kang Ma Roo yang mengambil tindakan.
Saat itulah Kang Ma Roo mengetahui bahwa Han Jae Hee sudah menikah, mengkhianatinya setelah segala pengorbanan yang telah dia lakukan untuk wanita itu.
Pertemuan kedua Kang Ma Roo dengan Seo Eun Gi, saat mereka kebut-kebutan motor.
Unik memang karena hobi Seo Eun Gi kalau lagi stres adalah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sambil membawa boneka barbie pemberian mendiang ibunya.
Di sana Seo Eun Gi hampir masuk ke jurang, dan Kang Ma Roo menolongnya.
Setelah pertemuan itu, Seo Eun Gi menemui Kang Ma Roo.
Saat itu Kang Ma Roo menyadari bahwa karakter Seo Eun Gi sangat khas, sangat tidak biasa dan tidak seperti wanita kebanyakan, cenderung kasar dan sama seperti dirinya, keras.
Di saat yang sama pun Seo Eun Gi semakin tertarik untuk mengenal Kang Ma Roo lebih jauh, bahkan dia bilang ke ayahnya kalau Kang Ma Roo adalah kekasihnya.
Kang Ma Roo mulai banyak membantu Seo Eun Gi dalam banyak hal, termasuk saat Seo Eun Gi mendapat masalah besar karena resort kesayangannya di Jepang akan dijual untuk proyek baru perusahaan.
Kang Ma Roo ikut turun tangan untuk membantu Seo Eun Gi mencari jalan keluar.
Seo Eun Gi mulai tergugah hatinya atas segala kebaikan Kang Ma Roo.
Yang tidak Seo Eun Gi tahu, Kang Ma Roo melakukan itu semua murni karena Han Jae Hee, murni untuk menentang segala perbuatannya yang berniat menjatuhkan Seo Eun Gi.
Kang Ma Roo memanfaatkan Seo Eun Gi untuk menentang Han Jae Hee.
Itu pada awalnya, hingga saat Seo Eun Gi mengungkapkan perasaannya pada Kang Ma Roo dengan sangat tulus, Kang Ma Roo mulai merasa dia tidak dapat kehilangan wanita ini.
Segalanya berjalan lancar sampai akhirnya Seo Eun Gi tahu bahwa Kang Ma Roo adalah mantan pacar ibu tirinya.
Ditambah dengan berita meninggalnya ayahnya, Seo Eun Gi jadi hilang kendali.
Ia benar-benar frustasi, marah, tidak tahu apa yang harus dilakukannya atas segala pengkhianatan dari ketulusannya, Seo Eun Gi mengalami kecelakaan mobil dan dinyatakan hilang.
Satu tahun berselang, Kang Ma Roo menemukan sosok Seo Eun Gi yang terlihat linglung sedang mencari dirinya.
Jelas Kang Ma Roo terkejut karena Seo Eun Gi tidak mengenali dirinya.
Ya, Seo Eun Gi kehilangan ingatan, mengalami kerusakan pada otak dan syarafnya.
Membuatnya menjadi seperti anak kecil, tidak dapat membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang baik mana yang jahat, membuat dirinya dalam situasi yang berbahaya.
Maka dari itu Kang Ma Roo menjaganya dari apa pun dan siapa pun, termasuk Han Jae Hee yang ingin mengambil alih perusahaan karena seharusnya diwariskan pada Seo Eun Gi.
Dengan bantuan Kang Ma Roo, Seo Eun Gi berpura-pura menjadi gadis normal dan sehat.
Ia menjalankan tugasnya di perusahaan dengan Kang Ma Roo di belakangnya.
Di satu sisi, Kang Ma Roo ingin Seo Eun Gi cepat menemukan kembali ingatannya.
Di sisi lain, ia takut kalau Seo Eun Gi mengingat kembali apa yang hilang dari memorinya, karena situasi hubungan mereka sebelum Seo Eun Gi kecelakaan sangat buruk.
Yap, itulah garis besar inti cerita dari Innocent Man.
Banyak juga quotes yang aku suka dari drama ini.
Yang paling membuatku terperangah?
Ketika Seo Eun Gi memasak buat Kang Ma Roo dan tiba-tiba Kang Ma Roo memeluknya dari belakang.
So Eun Gi merasakan ketakutan di sana. Sambil mengaduk spatula ia berkata, “Ma Roo, aku takut.”
“Takut apa?”
“Aku takut kamu bosan padaku, karena aku menyusahkanmu, kamu akan pergi dan melarikan diri dariku.”
Kang Ma Roo hanya menanggapi dengan tertawa kecil, menganggap ketakutan Seo Eun Gi ini tidak beralasan. “Itu tidak akan pernah terjadi,” ucap Kang Ma Roo.
“Kita tidak pernah tahu hati seseorang.”
Awalnya aku berpikir Seo Eun Gi ada benarnya. Siapa juga yang bisa membaca isi hati seseorang? Hingga detik berikutnya Kang Ma Roo berkata,
“Aku yang paling tahu hatiku,”
Nah, di sini aku bengong, menganggap pernyataan Kang Ma Roo juga benar dan menjadi satu-satunya solusi atas keresahan Seo Eun Gi.
“Aku tidak akan pernah bosan padamu. Kamu tidak pernah menyusahkan aku. Dan aku tidak akan pernah melarikan diri darimu.”
Yah, itu hanya salah satu scene yang paling aku suka.
Masih banyak scene lainnya yang mengobrak-abrik emosi karena tingkah Han Jae Hee yang semakin menjadi-jadi, hehe.
So, do you find any reason to not watch this drama?
I guess no and never ^^
Happy watching.
-d-
Gambar untuk Innocent Man
Langganan:
Komentar (Atom)








