Ketika suatu prahara menerpa,
jujur aku berharap aku menjadi debu.
Namun aku sadar itu hanya membuatku berlabel "PENGECUT"
Maka aku putuskan untuk terbang di atas dan menghadapi prahara itu.
Walau harus berdarah-darah, walau banyak rintangan.
Aku percaya bumi itu berputar.
Dan prahara itu akan terus terkikis seiring dengan putaran demi putaran tersebut,
dan tentu saja akan terkikis seiring dengan sebesar apa usaha (F x S) yang telah aku lakukan, sebesar apa harapanku, sebanyak apa darah yang aku habiskan, dan sebanyak apa pula mulutku menyebut nama-Mu.
Hingga akhirnya akan aku dapatkan kemanisan hidup.
Ya Allah, Tuhanku yang Mahatahu.
Ini bukan cerita, ini doa.
Tetaplah sudi berada di dalam hatiku, Ya Rabb.
Tetaplah sudi menjadi pelipur lara hati ini.
Tetaplah sudi mendengarku setiap kali aku bersimpuh untuk memohon kepada Engkau.
Aku melakukan segala hal yang aku lakukan di dunia ini semata-mata hanya untuk mengharapkan ridho-Mu, Allah yang Mahaagung.
Ya Allah,
Aku hanya khalifah-Mu yang penuh kekhilafan.
Lindungi aku dari segala hal yang berdosa, Allah.
Karena hanya kepada-Mu sepantasnya aku berlindung.
AMIN.
-d-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar